Sunday 6 September 2009

Mungkin

Mungkin itulah saat terakhir ku berada di sampingnya
Mungkin itulah saat terakhir ku berada bersamanya
Mungkin itulah saat terakhir ke berada di rumah penuh keneningan itu bersamanya
Sedih terus menghampiriku tiap ku datang
Tak ada lagi waktu untuk datang dengan satu hati
Tak ada lagi saat untuk menghampiri-Nya dalam satu waktu

Thursday 3 September 2009

Menanti.....

Bahkan ku tak tahu dibalik Rencana Yang Ia berikan kepada kami

Tak tahu apa yang akan terjadi esok, seminggu, sebulan, semusim dari saat ini

Adakah senyuman?

Ataukah airmata yang tertitih dalam setiap langkah kami dalam berpijak.

Tak ingin ku bayangkan waktu yang telah ditetapkan-Nya itu ‘kan terjadi.

Bukan kebahagian, tetapi ketakutan yang menaungi seluruh jiwaku ini.

Tak tahu kepada siapa ku harus berpihak?

Ada amanah dari jiwa lain untuk menjaga keutuhan ini…

Namun ku tak tahu apakah ku mampu merangkul itu.

Sebab ada amarah yang terkurung dalam hati ini.

Bahkan ku tak tahu bagaimana jiwaku ini dapat memahami yang telah terjadi.

Segala yang terjadi, tentu memiliki makna

Namun masih saja, jiwa ini sedih, jiwa ini takut, jiwa ini gundah menanti waktu yang telah ditetapkan-Nya.

Wednesday 2 September 2009

Haruskah?

Haruskah....?

Haruskah ku mengerti walau ku tak mengerti?
Haruskah ku menerima walau tak mudah ‘tuk kuterima?
Haruskah ku melepaskan walau ku tak mampu ‘tuk melepaskan?
Dan…
Sampai kapankah ku bisa mengerti ini dengan keutuhan akal budi?
Sampai kapankah ku bisa menerima ini dengan keutuhan hati dan jiwa?
Sampai kapankah ku bisa melepaskan ini dengan keutuhan hati, jiwa, dan akal budi?