Wednesday 27 October 2010

-menyeruput secangkir kopi-

ooohhh dear my blog..... (kayak nulis2 diary gitu deh xixixi....)
biasa lagi pengen nulis malam-malam gini :))

begini.....aku pernah membaca sepenggal tulisan dari Dee a.k.a Dewi Lestari, yang adalah seorang penulis & penyanyi yang pastinya sudah sangat2 terkenal karena karyanya. berbagai tulisan yang dikemas dalam buku sudah beberapa kali ditorehkan oleh Dee, salah satu buku yang cukup diminati oleh para pembaca buku, yang berisi kumpulan cerpen dan prosa karya seorang Dee, adalah "filosofi kopi". jujur, aku sendiri belum pernah membaca seluruh isi buku ini, aku hanya pernah membaca penggalan dari cerita 'filosofi kopi' itu. dalam cerpen yang berjudul "filosofi kopi" tersebut, dewi lestari menuliskan
bahwa
"sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan"

Ya benar, kopi tetaplah kopi, biarpun udah mencampurnya dengan creamer dan gula, ya tetap saja ada rasa pahit yang mengecap di lidah. Tetapi herannya, tetap aja kopi menjadi minuman yang paling abadi sepanjang masa (#sedikitberlebihan# kekekekkkkk tapi bener kayaknya kopi tuh ngga ada matinya deh). Bukan hanya karena kopi mengandung zat kafein yang dapat menambah energi dan menghilangkan rasa kantuk dan pastinya bikin nagih, hingga begitu banyak orang menjadi tergila-gila dengan minuman ini, tetapi juga karena kopi emang begitu sedap dan nikmat banget dah hehehehe.....aku adalah salah satu pecinta kopi, walau kopi yang sering aku konsumsi lebih pada kopi instant, tetapi apapun merknya, kopi tuh emang enak banget, slruuupppp
:D


Secangkir kopi yang jika sudah d
icampur dengan creamer + gula, akan memiliki cita rasa pahit-pahit manis ketika kita menyeruputnya. Ya, menyeruput secangkir kopi mix, sama halnya ketika menapaki jalan kehidupan ini (ceile bahasa gue xixixixixiiiii....). Ketika pertama kali menyeruput kopi hangat (INGAT !: KOPI HANGAT, bukan PANAS, kalo panas mah bisa bikin mendidih tuh di lidah ^O^), sensasi di lidah yang biasanya aku dapatkan adalah pahit tetapi ada manisnya juga, dan ketika aku kembali meletakan cangkir kopiku di meja, beberapa detik kemudian aku akan kembali mengangkat telinga pada cangkir kopiku dan tentunya menyeruput lagi kopi itu sembari menikmati aroma kopi yang begitu nikmatnya terhirup oleh hidungku. Aku tahu bahwa kopi yang aku minum, tidak sungguh-sungguh terasa manis, ada rasa pahit yang tercipta, tetapi aku menikmatinya. Setelah beberapa kali menyeruput dan meneguk sedikit kopi dari cangkirku, aku meletakannya cangkir kpiku di meja dan kembali melanjutkan surfing-ku di dunia maya. Untuk sekian menit atau bahkan jam kemudian, setelah aku merasa di lidahku sudah tidak terasa lagi kopi yang sudah aku minum tadi, aku kembali mengambil cangkir kopiku yang biasa aku letakkan di meja di samping tempat tidurku, dan mengecapkan kembali cairan kopi itu di lidahku yang tentunya akan berlanjut ke kerongkonganku dan selanjutnya dan selanjutnya.

Ya, seperti yang sudah aku katakan di atas, hidup bisa dianalogikan dengan menyeruput secangkir kopi. ketika awal memasuki sebuah kehidupan (entahlah kehidupan apapun itu, kehidupan sekolah, kuliah, kerja, asmara, rumah tangga, dan sebagainya), kita sudah tahu bahwa kehidupan yang akan kita lalui itu pasti ada manis dan pahitnya, tetapi kita tidak tahu seberapa pahit atau manisnya kah kehidupan yang akan kita lalui itu. Ada sensasi berbeda ketika memasuki kehidupan baru, ada yang menyenangkan dan ada pulan yang tidak menyenangkan, tetapi ada sedikit rasa penasaran yang timbul, bagaimanakah kelanjutan dari tahapan kehidupan ini? kita kemudian kembali mengecap dan menjejaki kehidupan itu untuk mengetahui lebih dalam 'cita rasa' yang 'kan tercipta. Setelah beberapa kali menapaki kehidupan itu, setelah merasa cukup mengenal akan kehidupan yang kita lalui, biasanya kita akan berhenti sejenak atau terus melangkah tetapi tanpa merasakan apapun (karena kehidupan seperti rutinitas biasa yang membosankan). Kemudian munculnya perasaan ingin kembali menikmati 'cita rasa' pahit dan manis itu lagi dan kembali memekakan atau mensensitifkan diri lagi terhadap perjalanan kehidupan ini.

Lalu bagaimanakah dengan kehidupanku = menyeruput secangkir kopi itu? aaaahhh....sepertinya ini yang aku rasakan, sedang berada pada tahap berhenti menyeruput secangkir kopi yang aku buat, tetapi sebenarnya masih ada setengah cangkir kopi lagi yang belum aku teguk. Sangat ingin segera menyeruput kopi yang tersisa itu, agar aku bisa membuat secangkir kopi hangat kembali dan menyeruputnya hingga habis dan membuat secangkir kopi hangat lagi, menyeruputnya, merasakan sensasi yang tercipta dari cita rasa pahit dan manis itu (--_--)

No comments:

Post a Comment