Tuesday 27 July 2010

Ketika semua sama.....

nah udah hari selasa aja nih dan gue masih belum tidur, mengapa???bukan karena ngga bisa tidur, malah pengen banget tidur, tapi kudu memberikan 'sentuhan terakhir' pada skripsi tercinta, sebelum besok (eh koq besok ya, ini kan udah selasa, harusnya ntar pagi maksudne hehehehe...)diserahterimakan ke arsip perpustakaan (hayyyayyyaaa.....)......sembari mendengarkan lagu2 dari jamie scott and the town, james morrison, ryan cabrera, n guy sebastian (love their songs !!!), diiringi suara ngiiik...ngikkk...ngiiik... (suara apakah itu???) apakah suara orang asma kah?pastinya bukan....lalu???? suara piggy (oooughhh....piggy di tengah kota???? ^o^) ya pastinya bukanlah....gue sedang diiringi oleh lagu2 yang oke punya plus...plus...(ooow plus..plus ??@#$!*!!??? kidding) backsound suara printer yang ngiiik...ngiiik...ngikkkk.....huahahahahaha.....
eiiits sebenarnya gue bukan mau cerita bunyi ngiiik...ngikkk ini, mungkin pada bingung kali ya, title of the post aja 'ketika semua sama' kaitannya sama ngiiik...ngikkk...ngikkk itu apa????!!!! itu cuma sebagai pengantar untuk masuk ke topik pembicaraan yang serius (yakin serius????mudah2an....tergantung bagaimana anda menerima isi pesan dari tulisan ini..)

dan gue bakal memulai ceritanya ya guys/gals.....

sebenarnya ide tulisan ini muncul 2 hari yang lalu, di saat gue sedang di gereja, tiba2 gue dapat ide buat nulis di blog ini, bukan berdasarkan hasil khayalan gue, tapi berdasarkan hasil pengamatan atau bahasa kerennya observasi kilas gue di gereja tersebut. gue sih bukan mau ngebahas gedungnya seperti apa atau isi khotbahnya apa, tapi gue observasinya dari sisi yang lainnya....gue ngeliat gimana individu-individu yang ada di dalamnya (yang salah satu individu tersebut adalah gue) berinteraksi. ketika di gereja itu, gue merhatiin siapa yang duduk di sebelah gue, di depan gue, di seberang gue. siapa yang duduk di deretan paling depan, kalo paling belakang gue ngga bisa ngeliat secara gue duduknya di tengah, kalo gue ngelirik2 ke belakang, nanti dipikir apa lagi, gue kan cuma observasi kilas aja.....kembali ke topik ya....nah pas gue ngeliat orang-orang yang ada di gereja itu, pastinya ngga semua dapat tertangkap oleh mata gue, yang tertangkap oleh mata gue inilah yang menjadi bahan gue buat gue olah di otak gue mengenai mereka khususnya bagaimana kedudukan mereka ketika berada di gereja. Mungkin tidak hanya di gereja saja tetapi di tempat-tempat ibadah bagi umat agama lainnya juga, gue menggunakan gereja bukan maksud untuk mengkotak-kotakan keyakinan tertentu, gue menggunakan objek ini dengan alasan ini yang ada di sekitar gue. begini dari hasil penilaian gue (entah mungkin ada dari anda yang tidak sepakat dengan hasil penilaian dan pemikiran gue, but it's ok!!bukankah perbedaan pendapat dan pandangan itu adalah hal yang lumrah terjadi toh....):
gue seneng banget ketika kita berada di rumah Tuhan atau di tempat ibadah, karena di tempat itulah kedudukan kita sejajar, kedudukan kita setara. walau tetap ada struktur organisasi yang melingkupi (mungkin) setiap tata organisasi keagamaan, misalnya ada pendeta (atau imam atau pemimpin agama) yang berkedudukan sebagai ketua dari tempat ibadah tersebut (maaf jika gue salah dan tolong koreksi jika terjadi kesalahan itu), tapi bukan struktur kedudukan organisasi itu yang gue maksud. yang gue maksud dengan kedudukan di sini adalah bagaimana kita ditempatkan dalam tempat ibadah itu, kita sama, kita setara, kita sama-sama memiliki niat yang sama ketika berada di sana. oke, mungkin ada yang benar2 niat untuk membangun iman keyakinannnya dengan sungguh2 dari dalam lubuk hatinya (benar-benar ingin menjalin koneksi yang intim dengan BELIAU), tetapi mungkin ada juga yang ingin 'membangun imannya' biar dipuji atau dipandang oleh orang lain dan dianggap sebagai orang yang memiliki religiusitas tinggi, tapi apapun niat kita ketika berada di tempat ibadah, toh kita tetap di tempatkan di posisi yang sama kan????contoh simpelnya deh, gue adalah seorang mahasiswa, ketika gue datang ke gereja, seorang petugas pelayanan mengantar gue untuk duduk di deretan bangku yang kosong, kemudian seorang yang lain datang, dia adalah seorang manager dari sebuah perusahaan, petugas pelayanan gereja tersebut kemudian mengantarkan orang tersebut menuju deretan bangku yang kosong dimana gue menjadi salah satu orang yang duduk di deretan tersebut. kemudian seorang yang lain datang juga ke gereja, dia adalah seorang pelayan toko, petugas pelayanan gereja tersebut kemudian mengantarkan orang tersebut ke deretan bangku dimana seorang manager dan gue telah duduk sebelumnya di sana. kami ditempatkan di deretan bangku yang sama. manager tersebut duduk di sebelah kanan gue dan seorang pelayan toko tersebut duduk di sebelah kiri gue. secara kedudukan di lingkungan sosial, kami berada pada kedudukan yang tidak sama, tetapi ketika kami datang untuk beribadah di gereja, kami berada pada kedudukan yang sama. bukan sekedar duduk pada deretan yang sama, tetapi secara esensi kita berada pada posisi yang sama, sebagai umat, sebagi anak, sebagai sosok-sosok yang berada di bawah Tuhan. tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. sekali lagi kita sejajar, kita setara, kita sama. ketika ditempat ibadah itu kita tetap sama. sama2 kecil dan sama-sama tidak memiliki kuasa apapun di bandingkan KUASANYA.

thanks ^,^

No comments:

Post a Comment